Udah penasaran ya sama kelanjutan ceritanya yang udah gue post sebelumnya? Ya udah deh.... baca ya !
Enjoy guys!!!
Setelah kejadian
(ulang tahun ku) itu Aku, Putra dan Tika kembali bersekolah seperti biasanya. Tapi
ada yang berbeda karena pada hari itu aku mengalami kesialan yang
berulang-ulang. Kesialan yang pertama aku telat datang ke sekolah karena bangun
nya kesiangan, yang kedua ketemu sama orang aneh banget, dan yang ketiga
ternyata orang aneh itu adalah anak baru yang akan masuk ke dalam kelasku.
Kita mulai
aja ya ceritanya. Pagi hari itu aku bangun kesiangan karena semalaman lembur
mengerjakan tugas-tugas sekolah yang numpuk. Setelah itu saat udah sampai di
sekolah aku bertemu dengan orang aneh banget dan disitu aku beradu mulut dengan
dia, karena tidak sengaja aku menabraknya, tetapi pada saat itu aku udah
meminta maaf, tapi dia yang marah duluan sama aku.
Setelah aku
masuk ke dalam kelas ternyata eh….ternyata dia itu murid baru di kelas. Dengan gayanya
yang songong dia ngenalin diri dia. Ternyata
nama dia adalah Agis. Aku yang duduk bersama Putra merasa heran ada murid baru
yang songong abis itu. Setelah ngenalin
diri, Ibu guru pun menyuruhnya duduk. Sebenarnya ada kursi kosong di sebelah
Tika tapi dia malah nyuruh Putra untuk pindah ke tempat Tika, jadi dia duduk
sama aku.
Pelajaran
pun berlangsung tapi dia gak berhenti ngomong gak jelas disitu aku pun
berteriak untuk menyuruhnya diam “ Woy Diemm…. Sih” teriak aku. Suasana kelas
yang hening berubah menjadi kisruh karena teriakan ku tadi. Ibu guru pun
menyuruh ku untuk keluar kelas agar tidak mengganggu jam pelajaran.
Bel istirahat
pun berbunyi. Dan aku masih berdiri di luar kelas untuk menunggu pelajarannya
selesai. Ibu guru pun keluar dari kelas dan disusul teman-teman yang lain yang
ingin jajan di kantin. Sampai akhirnya Agis pun keluar, saat itu aku diam-diam mengikuti
dia ternyata dia pergi ke kamar mandi. Tak
disangka Putra pun juga berada di sana, dan Putra mendengar omongan Agis yang
berniat untuk menjahiliku, Putra pun segera memberitahuku. Aku dan Putra
merencanai seseuatu agar terhindar dari jebakannya si Agis.
Berkali-kali
Agis ingin menjahiliku mulai dari membuang sampah di atas mejaku, menaruh
kecoak di laci meja ku, hingga yang terakhir dia menaruh lem di kursiku. Tetapi
itu semua gagal. Dan jebakan dia yang terakhir justru berbalik ke dirinya
sendiri, Karena kursi yang udah dia kasih lem aku tukar kursinya dengan kursi
dia. Akhirnya celananya robek dan dia ditertawakan oleh murid-murid satu kelas.
Tapi saat itu aku pun merasa bersalah dan meminjamkan jaketku untuk menutupi
celananya yang robek. Aku pikir dia akan bersikap dingin kepadaku, tapi dia malah berterima kasih kepadaku karena udah
nyadarin dia untuk tidak berbuat jahat kepada orang lain.

0 komentar:
Posting Komentar